Pembuatan Batik Ecoprint yang Unik dan Ramah Lingkungan
Batik ecoprint merupakan salah satu terobosan dalam pembuatan batik karena memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar dan material kain yang terbuat dari serat alam (cellulose) dan serat protein.
Saat ini pembuatan kain batik ramah lingkungan dengan tehnik ecoprint tengah berkembang dalam masyarakat. Tidak seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur – unsur alami tanpa bahan sintesis atau kimia. Zat warna berasal dari bagian tumbuh-tumbuhan seperti daun, kulit batang dan bunga. Daun yang dipakai dari jenis yang memiliki kandungan air sedikit serta bertanin atau berzat warna tinggi.
Selama pelatihan para peserta diajari tehnik pembuatan ecoprint dan langsung melakukan praktek pembuatan batik ramah lingkungan tersebut. Diawali dari pengolahan kain atau mordanting dengan perendaman kain menggunakan air tawas selama tiga hari. Proses ini untuk mempertahankan warna bahan atau kain dan membuka pori-pori agar motif tercetak dengan sempurna.
Langkah selanjutnya berupa proses percetakan dengan cara merentangkan kain setengah basah dan menata aneka bahan yang dipilih hingga membentuk pola. Bahan itu bisa berupa daun, bunga, batang tumbuhan, atau tanaman liar lainnya. Kemudian kain digulung pada kayu dengan mempertahankan posisi daun dan bahan lainnya agar tidak bergeser, ikat kencang lalu kukus.
Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengukusan pembuatan batik eco print yaitu dua jam, hal ini bertujuan agar warna dasar bahan keluar.