-->

Pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash


Pemanfaatan fly ash dan bottom ash PLTU Tanjung Jati B mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir, Fly ash turun 60 persen dan bottom ash 70 persen. Sementara limbah PLTU lainnya yaitu Gypsum pemanfaatannya sudah 100% dimana pengelolaannya PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B telah bekerja sama dengan Pemkab Jepara melalui Perusda Aneka Usaha.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, Komang Parmita menjelaskan, produksi fly ash yang ada di PLTU yaitu sebanyak 361 ribu ton per tahun dan pemanfaatannya hanya 30 % oleh batching plant dan pabrik semen. Sisanya, 70% ditimbun di landfill. Sedangkan untuk produksi bottom ash sebanyak 66 ribu ton per tahun dengan jumlah pemanfaatan tinggal 7% oleh pabrik semen. Sisanya, 93% ditimbun di landfill.

"Masih ada sekitar 61 ribu ton per tahunnya. itu belum termasuk FABA yang telah tertimbun sejak pertama kali PLTU beroperasi", kata Komang.

Saat ini baru Pemkab Demak yang mau memanfaatkan FABA untuk pembuatan jalan cor dan posisinya masih menunggu izin pemanfaatan keluar.

"Rencana pemanfaatan ini sekitar 21 ribu ton. Masih sangat banyak timbunan FABA yang bisa dimanfaatkan. Terbuka bagi siapapun yang bisa memanfaatkan, selama memiliki ijin pemanfaatan. Kami justru senang jika landfill kami kosong dan dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat," imbuh Komang.

Dengan inovasi pembuatan paving blok, batako, dan cor beton, Komang berharap dapat merangsang Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan FABA menjadi harta karun yang selama ini terpendam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel