Prospek Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Secara Terus Menerus (SISPEK) dalam Perhitungan Gas Rumah Kaca Perusahaan
Dalam rangka COP 26 UNFCC Direktorat Jenderal Pengendalian Pecemaran dan Kerusakan Lingkungan mengadakan gelar wicara dengan tema "Prospek Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Secara Terus Menerus (SISPEK) dalam Perhitungan Gas Rumah Kaca Perusahaan".
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis 4/11 di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta tersebut menghadirkan pembicara yang hebat dalam bidangnya seperti Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Drs. Dasrul Chaniago,MM, ME MH, Senior Manager Perencanaan dan Enjiniring PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B Marsudi Santoso Edi, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, KESDM dan Dosen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung Haryo Satriyo Tomo.
"Suatu kehormatan bagi PLN UIK TJB bisa menjadi salah satu narasumber dalam sesi talkshow COP 26 UNFCC ini, Disini saya akan menyampaikan apa manfaat SISPEK bagi perusahaan" ujar Marsudi.
Mekanisme integrasi ada 8 tahap mulai dari registrasi, validasi registrasi, data administratif, data teknis, verifikasi lapangan, rekomendasi, uji konektifitas, sampai dengan surat persetujuan.
"Metodologi SISPEK yang diterapkan di TJB dimulai pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data dilakukan secara otomatis dan real time sehingga divisi lain bisa mengakses data tersebut secara langsung melalui website. Bahkan notifikasi status diperoleh real time vie email / telegram" imbuh Marsudi.
Tiga manfaat dari inovasi manajemen data emisi tersbut adalah meningkatkan efektivitas pengelolaan data dan informasi emisi sehingga menurunkan potensi regulatory incompliance, Mengintegrasikan pelaporan emisi real-time ke otoritas dan mudah dipantau karena melalui jaringan internet dan meningkatkan efisiensi waktu terhadap akses informasi emisi dan komunikasi serta mengurangi aktivitas yang bersifat manual