UMKM Mitra Binaan TJSL PLN UIK Tanjung Jati B Panen Madu
Di penghujung bulan ini salah satu UMKM Mitra Binaan TJSL PLN UIK Tanjung Jati B Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tunas Agung panen madu. LMDH Tunas Agung terdiri dari 20 orang yang mengelola lahan milik Perhutani seluas 526,80 hektare. LMDH itu bergerak dalam budidaya lebah madu.
Sebelumnya pada 2021 lalu PLN UIK Tanjung Jati B memberi bantuan TJSL berupa 40 rumah lebah dan satu buah mesin ekstraktor kepada LMDH Tunas Agung. Serta telah diberikan pelatihan packaging dan SPPIRT (Sertifikat Produksi Pangan, Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesahatan, dan Izin Usaha dari Dinas Perdagangan Kabupaten Jepara.
Ditemui di lokasi peternakan lebah madu, Mintarno, ketua LMDH Tunas Agung, menjelaskan panen madu bisa dilakukan dua kali di musim-musim atau bulan tertentu, yaitu pada Mei sampai dengan Oktober. Sedangkan pada November sampai April adalah fase memelihara ataupun memberi makan. Pada saat itu lebah juga tidak menghasilkan madu.
”Itu merupakan panen kedua pada 2022 ini. Sebelumnya atau Maret hasil madu tidak maksimal. Saat ini mulai bagus karena persediaan makanan di sini mulai melimpah. Makanannya saat ini tepung sari kembang randu dan jagung. Di bulan selanjutnya kedepan daun karet dan ketela,” kata Mintarno.
Kemarin, penen madu LMDH Tunas Agung telah menghasilkan madu sebanyak 25 liter, namun prosesnya belum selesai. Apabila sudah selesai diperkirakan akan bisa mendapatkan sekitar 50 liter madu.
”Ini waktu yang produktif dan bulan ini memang harus dipenen karena generasi lebahnya sehat, anak-anaknya banyak, dan sudah mau menetas. Pada November – April tidak ada bunga-bunga, jadi tidak bisa produksi dan harus dibantu dengan makanan sirup dari gula pasir PK,” tambahnya.
Budidaya madu ini merupakan salah satu program TJSL PLN UIK Tanjung Jati B yang selain untuk pemberdayaan masyarakat, juga menggerakkan masyarakat untuk ikut berkeliling dan menjaga kelestarian hutan. Karena apabila hutan rusak maka tidak akan bisa dilakukan ternak madu sebab tidak ada bunga-bunga sebagai sumber makanan.
Jenis lebah yang dibudidayakan adalah apis mellifera, yang merupakan lebah untuk budidaya madu yang paling unggul. Pada awal pembudidayaan, lokasi peternakan berpindah-pindah titik atau lokasi karena karena masih mencari-cari tempat sumber makanan yang tepat, namun pada saat ini sudah menetap pada satu lokasi dikarenakan penanaman atau penghijauan di lahan tersebut sudah berkembang dengan bagus dan merata. Proses panen menggunakan mesin ekstraktor dengan kapasitas 20 kotak sarang lebah yang diputar secara manual.